Thursday, May 19, 2005

Cover Koran Tempo Edisi Minggu

Konsepnya adalah poster/cover, mirip cover majalah Tempo. Visualnya adalah foto berita terkuat pada hari Sabtu, misalnya pemenang Miss Universe. Foto itu diberi judul besar, katakanlah MISS UNIVERSE 2005 yang menggambarkan sosok Miss A sedang diberi mahkota. Lalu ada keterangan singkat, 5 W + 1 H. Panjangnya sekitar 1.500 karakter.

Cover juga bisa kita isi dengan foto yang mencerminkan intisari berita selama sepekan, misalnya bahaya polio, diwakili oleh gambar sosok anak yang tergolek di ranjang rumah sakit. Seandainya foto jenis ini yang dipilih, contoh judulnya: AWAS, POLIO! atau POLIO STRIKES BACK. Di bagian bawahnya kita bisa menuliskan fenomena kekhawatiran masyarakat sepanjang pekan terakhir gara-gara berita kemunculan kembali wabah polio.

Foto tokoh minggu ini, misalnya mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang tengah diincar Tim Kasus Munir untuk diperiksa, bisa dipertimbangkan untuk dimuat. Contoh judulnya: HENDRO DIINCAR atau TIM MUNIR MENGINCAR HENDRO. Foto ini hanya diberi sedikit keterangan, berisi alasan mengapa kita memilih dan memuatnya. Kita tuliskan saja, misalnya, penjelasan tentang alasan Tim Munir mengincarnya.

Saya bayangkan, beberapa alternatif cover seperti di atas akan membuat pembaca yang menikmati koran di hari Minggu tetap merasa tak ketinggalan berita, sekaligus mendapatkan hiburan setelah penat dihajar kerja sepekan. Semacam jeda kemanusiaan begitulah. Pembaca tak perlu berkerut di hari libur, tapi tetap mendapatkan informasi terakhir. Bagi tempo, konsep ini menampung dua keinginan sekaligus. Tujuan menjadikan koran minggu sebagai koran hari ketujuh terwakili. Keinginan menyajikan berita santai juga terpenuhi.

Mengapa saya memilih konsep cover koran minggu seperti ini? Halaman depan itu ibarat pintu masuk orang yang ingin membaca seluruh isi koran. Bila pintunya saja sudah tak menggiurkan, menggugah rasa dan minat, jangan harap orang akan masuk lebih dalam. Tapi kita juga tak bisa menjejalkan semua yang kita anggap bagus dan menarik di halaman depan. Kita harus jeli memilih, mana yang PALING menarik. Ini format kompak, bung! Bukan layar lebar.

Ngomong-omong soal minat, sebenarnya apa sih yang paling menarik buat pembaca? Bagaimana pula nasib berita yang layak headline?

No comments: